03 Oct Membuat Paspor di DEPOK

Saya sebelumnya tidak pernah mengurusi paspor sendiri, dengan bermodalkan google dan GPS, akhirnya jadi deh paspor.
Dalam membuat paspor, dibagi menjadi 3 hari, yaitu :
  1. Menyerahkan berkas
  2. Pembayaran, foto dan wawancara
  3. Mengambil paspor
Hari ke-1
Saya memasukkan berkas pada tanggal 22 september 2011. Kantor Imigrasi Depok yaitu Kompleks perkantoran Pemda, Jl. Boulevard Raya Grand Depok City Telp: 021 77212549. Kalau dari Jalan Margonda (arah jakarta) lurus aja terus gak pake belok-belok, nanti Grand Depok City ada di sebelah kiri, ada pertandanya kok gede banget. Awalnya saya bingung kantor Imigrasi ada dimana, karena Grand Depok City ternyata sangat luas dan kantornya tidak di pinggir jalan besar. Patokannya setelah menemukan kantor pemadam kebakaran di sebelah kanan, langsung belok kanan lalu ketemu pertigaan belok kanan lagi, kantor imigrasinya ada di ujung jalan.
Sesampainya di kantor imigrasi, langsung ke koperasi(sekalian fotocopy) ada di sebelah kanan gedung tersebut. Beli formulir beserta map dan materainya seharga Rp 12.000 , isi dengan lengkap, lalu masukkan semua berkas yang dibutuhkan(fotocopy) ke dalam map tersebut. Berkas yang dibutuhkan adalah :
  1. KTP
  2. Kartu keluarga
  3. Akte Kelahiran
Semuanya difotocopy, KTP di fotocopy langsung aja sehalaman tidak usah digunting dan tidak usah bolak-balik. Sebaiknya fotocopy dulu semua berkas rangkap 1 karena di koperasinya mahal, 2 halaman 500 rupiah. Jangan lupa bawa yang aslinya juga. Setelah formulir diisi, dan fotocopy berkas sudah dimasukkan, maka masuk ke dalam, di sebelah kiri ada meja di depannya ada 2 bangku, nah berikan map nya dan kamu akan mendapatkan nomor antrian. Nanti berkas yang di map akan diperiksa lagi oleh petugas, dan akan diminta untuk menunjukkan berkas yang asli, lalu dibalikin lagi. Kemudian nunggu lagi buat ngasi berkasnya ke loket-1, setelah itu bakal dapet sebuat tanda terima, saya disuruh dateng lagi tanggal 27 september 2011. Perlu diingat, untuk penyerahan berkas loket hanya dibuka dari jam 8.00 – 11.00. Karena saya masih kuliah, jadi setelah saya kuliah baru saya ke kantor imigrasinya, sampai jam 10.00 ,kemudian pulangnya sekitar jam 11.00
Hari ke-2
Tanggal 27 September 2011, saya datang lagi ke kantor imigrasi dengan membawa tanda terima. Langsung menuju meja tempat pengambilan nomor antrian. Pertama, nunggu nomor antrian untuk melakukan pembayaran sejumlah Rp 255.000, kemudian nunggu lagi dengan nomor antrian yang sama untuk foto dan wawancara. Perlu diingat jangan menggunakan kemeja berwarna putih/jilbab berwarna putih. Pada saat wawancara saya ditanya, nomor telepon rumah (karena rumah saya di medan, jadi dia nanya no hp saja), mau kemana, kemudian disuruh menandatangani paspor dan mengecek data-datanya udah bener apa belum. Kemudian diberi lagi tanda terima untuk pengambilan paspor tanggal 3 Oktober 2011.
Sebenarnya seluruh proses pembayaran, foto dan wawancara paling Cuma 20 menit, tapi karena kelamaan di nunggunya doang. Saya datang jam 8.00 baru balik sekitar jam 10.30, kirain dateng pagi biar lebih cepat, tapi sepertinya semua orang berpikiran yang sama seperti saya, jadinya pas dateng udah 25-an orang ngantri sebelum saya, sebaiknya dateng aja lebih pagi lagi.
Hari ke-3
Tanggal 3 Oktober 2011, saya dateng jam 12.45 karena untuk pengambilan paspor, loketnya dibuka dari jam 13.00-15.30 . Dengan harapan biar cepet pulang, langsung menuju loket pengambilan paspor, kemudian menumpukkan tanda terima yang diterima sebelumnya, ternyata sudah banyak yang ngantri sebelum saya. Tinggal tunggu saja antrian sampai nama dipanggil, kemudian disuruh fotocopy paspornya buat diserahin ke penjaga loketnya (gak ngerti ini buat apaan, asrip sepertinya). Jam 13.40 nama saya dipanggil, akhirnya urusan paspor kelar deh.
Kalau tidak terburu-buru dan punya waktu buat ngurus sendiri, sebaiknya tidak usah menggunakan jasa calo, karena harganya bisa 2 kali lipat lebih mahal.
Next, ngurus visa buat ke taiwan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar