Kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium
maupun solar telah berimbas pada kenaikan tarif angkutan dan harga
bahan pangan di Depok. Kenaikan ini dirasa agak berat bagi masyarakat
miskin dan setengah/ hampir miskin.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) Kota Depok tak mau tinggal diam melihat kesulitan
masyarakat bawah. Monitoring harga barang pokok dilakukan di tujuh pasar
tradisional Depok setiap Jumat. Memang terdapat lonjakan kenaikan harga
sebesar 30 persen setelah naiknya harga BBM bersubsidi.
Untuk menangani kenaikan harga kebutuhan
pokok, Disperindag terus memonitor harga, melakukan koordinasi dengan
pihak terkait, dan melakukan kegiatan pasar murah.
Menurut
Agus Suherman Plt Kadisperindag Kota Depok, kegiatan pasar murah akan
digelar mulai 15-29 Juli 2013. “Pelaksanaan pasar murah akan disebar di
22 lokasi (kelurahan) untuk 11 kecamatan,” jelas Agus. Diprioritaskan
penerima kupon yang disebar oleh kelurahan adalah masyarakat
berpenghasilan rendah.- Paket 1 berupa beras per 5 Kg seharga Rp27.500 sebanyak 200 paket per titik.
- Paket 2 berupa 1 ltr minyak goreng, 1 Kg gula pasir, 1 Kg tepung terigu, dan 1 cup margarine 250 gr seharga Rp27.500 sebanyak 300 paket per titik.
- Paket 3 berupa 1 botol sirup, 1 Kg kacang tanah kupas, 1 kaleng biscuit seharga Rp40.000 sebanyak 300 paket per titik.
- Kecamatan Limo di Kelurahan Grogol dan Krukut
- Kecamatan Cinere di Kelurahan Cinere dan Pangkalanjati
- Kecamatan Bojongsari di Kelurahan Curug (P2WKSS) dan Bojongsari Baru
- Kecamatan Sawangan di Kelurahan Sawangan dan Pasir Putih
- Kecamatan Pancoranmas di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru dan Depok
- Kecamatan Cipayung di Kelurahan Bojong Pondok Terong (P2WKSS) dan Ratu Jaya
- Kecamatan Tapos di Kelurahan Jatijajar dan Sukatani
- Kecamatan Cilodong di Kelurahan Cilodong dan Kalibaru
- Kecamatan Sukmajaya di Kelurahan Tirtajaya dan Cisalak
- Kecamatan Beji di Kelurahan Beji Timur dan Tanah Baru
- Kecamatan Cimanggis (belum ditentukan oleh pihak kecamatan)
